Let's Learn Korea: IPTEK - Leukimia, siapa takut.....

시계

Senin, 06 Februari 2012

0

IPTEK - Leukimia, siapa takut.....


Lembaga kesehatan masyarakat dan badan keamanan Korea Selatan mengatakan pada hari Kamis 5 Januari, bahwa mereka telah menyetujui penggunaan obat anti-leukemia lokal yang dikembangkan untuk membantu orang memerangi penyakit yang berpotensi fatal ini.
Obat yang disebut Supect dan dibuat oleh Il-Yang Pharmaceutical Co telah diklarifikasi untuk digunakan setelah menjalani semua tes klinis di Korsel, di India dan Thailand, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).
Penjualan akan dimulai pada semester pertama tahun ini dan harus bersaing dengan obat-obatan didirikan dibuat oleh perusahaan farmasi AS dan Eropa, katanya.
Supect, terbuat dari radotinib, merupakan obat anti-leukemia yang pertama kali dibuat di Asia dan disetujui untuk digunakan, dan merupakan senyawa medis ke 18 yang baru dikembangkan di negeri ini.
“Obat ini akan digunakan pada pasien yang telah menjadi kebal terhadap obat yang ada seperti Gleevec, Tasigna dan Sprycel,” kata KCDC tersebut. “Obat ini juga dapat diberikan kepada orang-orang yang non-responsif terhadap obat saat ini, karena bahan menggunakan bahan dasar seperti imatinib, nilotinib dan dasatinib.”
Tes ekstensif telah menunjukkan Supect memiliki efek samping lebih sedikit dibandingkan dengan Gleevec, yang dipasarkan oleh perusahaan farmasi Novartis Swiss, lembaga itu juga mengatakan, obat baru ini aman dan tidak menyebabkan masalah seperti cardiotoxicity dan edema paru-paru.
Selain dinyatakan sebagai obat alternatif, Il-Yang mengatakan, pihaknya telah memulai uji klinis tambahan di 20 negara Asia seperti Korea Selatan, India, Thailand dan Indonesia, sehingga dapat diberikan kepada masyarakat secara langsung yang didiagnosis mengidap penyakit leukemia.
Perusahaan berbasis di Seoul ini mengatakan bahwa Supect akan dijual dengan harga lebih murah dibandingkan obat yang ada dan harus mampu bersaing secara efektif untuk pasar US $ 5 miliar global. Dari total, pasar Asia menyediakan 60 persen dari permintaan, dengan rata-rata 300 warga Korea Selatan yang didiagnosis memiliki penyakit ini setiap tahun.

0 coment:

Posting Komentar

 
Free HTML Blog 4u