“waeyo oppa??”tanyanya, sepertinya dia kecewa karena aku lebih
menyayangi anjingku. Tapi memang itulah yang sebenarnya.
“karena bada adalah....bada is my first
love”jawabku akhirnya. Semua orang terkejut melihatku, termasuk para member.
Mereka mengira aku sudah keterlaluan bercanda.
“hyung jangan bercanda yang seperti itu
terhadap fans..” ryewook berbisik padaku.
“aahhh, anhiii... ini sungguh...”
bantahku.
“mwo???jeongmalyo?????” yoon ah mendengar
pembicaraan kami.
“bisakah kau menceritakannya pada kami
oppa ?, kami ingin sekali mendengarnya, benarkan oppadeul...” dia meminta dukungan member lain
“ NE!!!!!! ” jawab semua member serempak. Ah, dasar elf dan super junior memang
kompak.
- micha
- bada
- donghae
- umma donghae
- appa donghae
- member suju
“yoon ah ssi, uri donghae akan mengabulkan
permintaanmu. terima kasih telah bergabung dengan kami di SUPER JUNIOR KISS THE
RADIO,bye” sinyal yang menghubungkan kami dengan yoon ah sudah terputus.
“okey,
sepertinya malam ini cukup satu
penelpon saja karena kita akan mendengarkan seubuah rahasia besar milik uri
donghae”
“bahkan aku sebagai couplenya belum tahu hal ini”
“ya,
donghae ssi, apakah kau lebih menyayangi bada daripada aku?”tanya eunhyuk
padaku. Kami memang dikenal sebagai
eunhae couple, para fans yang membuatnya, mungkin karena aku paling
dekat dengan eunhyuk daripada member
suju lainnya, tapi mungkin juga karena peran kami di mini drama.
Aku
tak tahu pasti alasan mereka memasangkanku dengan eunhyuk.
“uhmmm, aku pikir iya..” jawabku
“ya! Kau tidak boleh masuk kamar nanti
malam, ” eunhyuk mengancamku. Tapi hal itu bukannya membuatku takut tapi malah membuatku tertawa melihat expresinya.
“ sudahlah, apakah kalian nggak malu dilihat banyak fans..”sungmin
menengahi ‘pertengkaran’ kami.
“baiklah, sebelum kita mendengarkan cerita
donghae, kita dengarkan dulu lagu dari album kelima kami, “Good Friends”.
“ Dalam sejarah hidupku, tertulis sebuah nama yang
pernah mengisi setiap halaman hidupku. Aku tidak yakin meletakkannya
diposisi mana, tapi aku menyayanginya
seperti bada. Nama itu adalah micha. Anak dari seseorang yang telah menyelamatkan nyawa ayahku dan orang yang membuatku menjadi anggota super
junior.
Saat kecil aku tidak
menginginkan pekerjaan ini. Aku tidak pernah suka dengan dunia hiburan korea. Dulu
yang kupikirkan hanyalah bagaimana menjadi seorang atlit sukses. Meski appa terus memintaku untuk menjadi
penyanyi untuk meneruskan impian appa yang pupus saat ia muda dulu. Tapi aku
merasa aku tidak bisa meninggalkan impianku yang telah ku bangun selama ini. Sampai
akhirnya appa menderita sakit yang cukup parah.”aku memulai kisahku.
Annyeong haseyo.....annyeong haseyo.....ah, dari micha
“yeoboseyo...”
“donghae-ah,
pappeumnikka?” (sibuk???)
“anhi, aku hanya
sedang berlatih, waeyo, mengapa suaramu seperti itu, apa kau menagis??”
“donghae-ah,
temani aku...”
“ara(ya)! Tunggu
aku disana ne, jangan pergi kemana-mana”
“gomowo donghae-ah”
pasti dia pergi ke pantai, aku tak tahu masalah apa yang sedang dia hadapi
saat ini. Tapi setiap mendapatkan masalah kami akan pergi ke pantai karena
menurutnya, dengan pergi kepantai dia bisa berbicara dengan ibunya yang entah
dimana.
Meski ku tahu dia adalah orang
yang kuat, tapi selalu ada rasa khawatir yang menyelimuti perasaanku. Aku tak
mau kehilangan sahabat yang berharga seperti dia.
“umma, aku akan
pergi kepantai bersama micha” meminta izin saatakan meninggalkan rumah adalah
kebiasaanku. Tanpa izin, aku takkan bisa pergi dengan tenang.
“ne, hati-hati..”balas
umma,
“micha.....”teriakku
kepada sosok gadis berkaos biru shapire yang sedanng duduk di pantai. Gadis itu
menoleh sebentar kemudian memendam kepalanya diantara kedua kakiknya.
“donghae, kenapa
ini semua harus terjadi padaku...”dia menangis saat aku berada di sisinya.
“whaeyo, apa yang
terjadi?”
“
eommoni,,eommoni,,,”
“whaeyo,neoui
eommoni?”(ada apa dengan ibumu?)
“eommoni,,,dia,,,dia
meninggalkanku, untuk selamanya”tangisnya semakin kencang.
mwo??, jeongmalyo?. Aku
tak percaya dengan yang kudengar saat ini. Belum lama ini micha ditinggalkan
oleh umma tercintanya karena perceraian kedua orang tuanya. dan sekarang dia
ditinggalkan ummanya untuk selamanya.
“menangislah
micha, gwaenchanayo, aku juga akan melakukan hal yang sama ketika hal ini
terjadi padaku”aku berusaha untuk menghiburnya.
“seharusnya dulu
aku memilih ikut dengannya agar aku bisa melihatnya untuk terakhir kalinya. Pabo
saram..”
“sudahlah, kau
tidak perlu menyesalinya. eommoni pun pasti tidak ingin kau menjadi anak yang
lemah, jadilah gadis yang kuat seperti biasanya dan berikan hadiah yang terbaik
pada eommoni.”
“ne, gomowoyo
donghae-ah, kau adalah sahabat terbaikku”
“chonma”
Hari mulai gelap, kurasa saat
ini hati micha sedang segelap langit malam ini. Tak ada satupun bintang yang
tampak. Tapi ku yakin, meski bukan saat ini, akan banyak bintang yang akan
membantunya untuk kembali cerah.
“donghae,
mengertilah, kau tahukan tak ada orang tua yang
tega membuat anaknya sengsara. Jadilah seorang penyanyi, dan hiduplah
dengan baik di seoul”
“appa, aku tidak
bisa melakukan itu. Appa tahu kan seberapa besar rasa benciku pada dunia
hiburan. Apakah appa mau hidupku berakhir tanpa
seperti mereka”
Saat itu, aktris-aktris dan idol
korea banyak sekali yang mengakhiri hidup
mereka dengan cara yang tragis karena masalah gaji, perbudakan oleh
agensi, dan hal-hal lain yang membuatku muak dengan dunia hiburan ditanah
airku.
“appa, tolong
biarkan aku memilih jalan hidupku sendiri, akan ku berikan yang terbaik untuk
appa, meski tidak dengan menyanyi, aku berjanji appa” ucapku sambil berlutut
dihadapan appa.
“ aku tidak
menginginkan apapun dari mu, kecuali kau pergi dan bernyanyi untukku”
Aku hanya bisa diam mendengar
jawaban yang keular dari mulut appa. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan
saat ini, hingga akhirnya kuputuskan untuk pergi agar tidak menimbulkan
keributan lagi. Kukirim sebuah pesan singkat untuk micha
Micha-ah pergilah
kelaut.
Aku mencari sosok micha, tapi yang kutemukan malah seekor anjing yang kutemui setiap aku pergi kepantai ini. Entah
apa yang dia lakukan disini, aku tidak peduli. Aku hanya memfokuskan mataku
untuk mencari sosok micha. Ah, sosok yang kucari akhirnya berhasil kutemukan. Dia
melambai-lambai padaku di dekat bukit karang. Aku segera berlari menghampirinya
tanpa mempedulikan apa yang dilakukan anjing tadi.
“whaeyo
donghae-ah? Apakah kau berdebat dengan appa lagi?” tanyanya sambil mengambil tempat disalah satu
sudut bukit karang.
“yah begitulah. Kali
ini aku tunjukkan kesungguhanku dengan berlutut dihadapan appa, tapi sepertinya
apapun yang kulakukan tidak akan pernah mengubah keputusannya” Kataku mulai
menceritakan perdebatanku dengan appa
tadi.
Micha adalah sahabat yang baik,
dia selalu mendengarkan ceritaku sampai selesai, baru setelah itu dia akan
bemberikanku jalan keluar.
“donghae-ah, kau
tahu, aku juga mengalami hal yang sama denganmu. Aku sangat menyukai dance, aku
bercita-cita untuk menjadi seorang dancer profesional dan aku membenci profesi
ayahku. Bagiku bekerja sebagai dokter
adalah hal yang paling buruk. Aku akan menjumpai orang yang terluka, aku akan
menjumpai orang yang hampir mati karena berbagai hal. Itu semua membuatku
berpikir akan kekejaman dunia ini. Belum lagi, saat aku gagal mengobati orang
yang sakit hingga orang itu meninggal. Aku akan merasa bahwa aku adalah orang
yang paling jahat didunia ini karena telah memisahkan orang itu dari
orang-orang yang mencintainya. Itu sebabnya aku sangat benci pelajaran biologi,
karena aku berusaha menghindarinya. Aku sangat benci akan takdir yang harus ku
hadapi. kamu tahukan sifat appa kita sama, nggak ada yang bisa aku lakukan
kecuali menuruti kata-katanya.”dia menghela napas panjang, itu adalah masa lalu
yang berat baginya.
Aku mendengarkan ceritanya
dengan seksama
“sejak kau
menceritakan perdebatanmu dengan appamu, aku baru sadar bahwa setiap langkah
yang ku ambil pasti punya resiko masing-masing. Saat ku pilih dance, aku harus
siap menghadapi kemurkaan appa, aku harus meninggalkan appa dan tinggal di
seoul, dan mungkin aku akan bunuh diri karena saat aku kembali, appa belum
tentu mau menemuiku. Kalau aku pilih dokter, aku harus menyelamatkan nyawa
banyak orang dan siap melihat orang mati didepanku kapan saja. Tapi dengan
memilih ini, aku tidak akan kehilangan orang-orang yang aku cintai.”
Aku terhenyuh mendengar ceritanya.
Aish, betapa egoisnya aku, hanya memikirkan diriku sendiri. Bagaimana bisa aku
kalah dengan micha yang seharusnya dia menangis kaarena masalah yang
dihadapinya sangat besar.tapi dia bisa tegar dan tetap tersenyum didepanku.
“gomawo micha, aku tak tahu bahwa aku sepabo
ini”
“gwaenchana
donghae-ah, aku juga menyadari hal ini karena kamu”
Kami terlarut dalam pembicaraan kami hingga tak menyadari bahwa seekor
anjing telah mendengarkan pembicaraan
kami sejak tadi.
Guk.....guk.....aku tak tahu apa yang dia
lakukan disini, aku selau melihatnya di pantai ini saat aku pergi kesini. Tapi
baru kali ini dia menampakkan dirinya pada kami
“hai anjing kecil,
apakah kau mengikuti kami?” micha menyapanya dengan hangat. Anjing itu
membalasnya dengan tingkah yang manja, sepertinya dia sudah lama tidak
mendapatkan kasih sayang pemiliknya.
“ sudah biarkan
dia pergi, bagaiman jika pemiliknya mencari”
“kau ini, apakah
kau tidak merasakannya, anjing ini sudah lama kesepian!”
“donghae,
bagaimana jika kita memeliharanya!”dia terlihat sangat antusias sekali
untuk memeliharanya.
“baiklah, kita
beri nama apa dia?”
“bada, bagaimana
dengan nama itu, kita bertiga kan bertemu di laut”
“nama yang bagus,
annyeong bada....”
“lalu siapa yang
akan membawanya? Apa kita akan meninggalkan dia disini?”.
Aku tahu, kami tidak bisa membawanya pulang karena appa kami tidak menyukai
hewan. Barang siapa diantara kami yang membawa hewan ke rumah akan mendapatkan
hukuman yang berat dari appa. Tapi , kami juga tidak mungkin meninggalkannya
disini sendirian setelah memutuskan untuk memeliharanya. Setelah berpikir lama,
akhirnya lkami putuskan untuk mengundinya dengan haepaebok(permainan gunting,
batu, kertas). Siapa diantara kami yang kalah, harus membawanya pulang dan siap
mendapat omelan appa di rumah.
Sepertinya hari ini adalah hari kesialanku, aku kalah dan harus membawanya
pulang. Apa yang harus kukatakan pada appa saat sampai dirumah nanti. Masalah
tadi belum selesai, sekarang akan muncul masalah baru lagi. Sepertinya aku benar-benar
harus mengalah.
0 coment:
Posting Komentar